Membangun Identitas Profesi Apoteker: Menemukan Kembali Peran Sebagai Spesialis Masalah Penggunaan Obat dalam Terapi, Medication Therapy Problems (MTPs)

Sebuah Refleksi Identitas

apt. Ismail, S.Si (Presidium Nasional FIB)

5/27/20252 min read

Apakah Anda sebagai Apoteker pernah bertanya: siapa sebenarnya apoteker itu dalam sistem kesehatan? Jika jawaban Anda masih berkisar pada "peracik obat" atau "penjaga apotek", maka Anda tidak sendirian. Selama puluhan tahun, profesi Apoteker bergulat dengan identitasnya sendiri, antara sisi produk dan sisi pasien, antara toko dan klinik.

Sebuah kajian penting berjudul "The pharmacist’s professional identity: Preventing, identifying, and managing medication therapy problems as the medication specialist” memberikan pencerahan segar tentang bagaimana apoteker seharusnya memposisikan dirinya: sebagai spesialis terapi obat, yang berfokus pada pencegahan, identifikasi, dan pengelolaan masalah penggunaan obat dalam terapi (MTPs – Medication Therapy Problems).

Mengapa Identitas Profesi Apoteker Perlu Didefinisikan Ulang?

Sejak era “apothecary” dan “dispenser,” hingga kini dikenal sebagai “healthcare provider,” identitas apoteker telah berubah-ubah. Alih-alih menggantikan satu sama lain, identitas-identitas ini justru saling menumpuk, menyebabkan kebingungan internal dan persepsi publik yang kabur.

Padahal, di tengah semua perubahan itu, ada satu benang merah yang konsisten: peran apoteker dalam mengelola masalah penggunaan obat dalam terapi (MTPs). Dari pengobatan diabetes yang tidak optimal, interaksi obat yang terlewat, hingga kepatuhan pasien yang rendah, semua ini berada di wilayah keahlian apoteker. Inilah nilai unik yang tidak dimiliki profesi kesehatan lain.

MTPs: Lensa Unik Profesi Apoteker

MTPs bukan sekadar istilah teknis. Ini adalah lensa yang menyatukan sisi klinik dan logistik dari profesi Apoteker. Saat seorang apoteker mencegah efek samping, menyesuaikan dosis, atau menyarankan deprescribing, ia sedang menjalankan inti dari fungsi dan perannya, membantu pasien mendapatkan manfaat maksimal dari obat.

Inilah esensi dari model Comprehensive Medication Management (CMM) dan Pharmacists' Patient Care Process (PPCP), yang kini menjadi standar praktik di banyak negara. CMM secara eksplisit menempatkan apoteker sebagai aktor utama dalam mengoptimalkan pengobatan, bukan sekadar pelengkap dokter atau pengelola stok obat.

MTPs: Ukuran Dampak, Bukan Sekadar Tugas

Jika Apoteker ingin menunjukkan bahwa apoteker memberikan dampak nyata bagi sistem kesehatan, maka harus mulai mengukur MTPs sebagai indikator utama. Setiap MTPs yang dicegah atau diselesaikan adalah bukti nyata kontribusi Apoteker terhadap kualitas hidup pasien, efisiensi anggaran, dan keselamatan terapi.

MTPs bahkan sejalan dengan quadruple aim layanan kesehatan modern: meningkatkan hasil klinis, mengurangi biaya, meningkatkan pengalaman pasien, dan membuat tenaga kesehatan merasa lebih puas dengan perannya.

Menjembatani Pendidikan, Praktik, dan Riset

Namun tantangan besar tetap ada: praktik, riset, teori, dan pendidikan di bidang farmasi sering berjalan sendiri-sendiri. Pendidikan masih banyak menekankan kimia farmasi, praktik masih terbatas pada dispensing, dan riset jarang membahas resolusi MTPs secara sistematis.

Solusinya? Selaraskan semua aspek profesi Apoteker pada misi yang sama: mengelola MTPs. Jadikan ini sebagai fondasi kurikulum, fokus penelitian, dan tolok ukur layanan.

Saatnya Apoteker Menegaskan Jati Dirinya

Profesi Apoteker tidak bisa terus berada di bayang-bayang profesi lain. Apoteker tidak perlu menjadi "dokter kedua" atau sekadar "pedagang obat." Apoteker adalah spesialis terapi obat, profesi yang secara unik dilatih untuk memastikan bahwa obat benar, tepat, aman, dan efektif bagi setiap pasien.

Saatnya para apoteker, mengolah dan mengambil kembali narasi tentang siapa Apoteker sebenarnya. Dengan memusatkan fungsi Apoteker pada pengelolaan MTPs, maka itu bukan hanya memperkuat identitas profesi, tapi juga membuka jalan menuju praktik yang lebih bermakna dan terukur.

#PharmacistRedefined #MedicationSpecialist #TerapiObatAdalahDomainKita